PERAWAN KAMPUNG MOLEK

PERAWAN KAMPUNG MOLEK


PERAWAN KAMPUNG MOLEK, Hasrat-Bispak70 Bermula di saat kami anyar berpindah isikan rumah baru di lokasi Bogor Selatan, Pada ketika itu kami baru isikan rumah lebih kurang 1 bulan istriku mengeluhkan kesepian lantaran rumah kurang lebih kami ada banyak yang kosong dan harus mengatur 2 anak lelaki kami yang sedang bandelbandelnya.


Karenanya kamipun sependapat untuk cari saudara tahu pembantu untuk temani istriku di dalam rumah dan menolong mengontrol ke 2 anak kami. Dan pada akhirnya istri sayapun pergi ke daerah halamannya di Ciamis buat cari saudara atau pembantu di kampungnya yang dapat temani ia.


Singkat kata selanjutnya bisalah saudara jauh dari istri saya yang dapat dibawa ke rumah baru kami itu.  Betul-betul sih saudara jauhnya itu orangnya manis serta masih polos sekali. Wajar orang daerah serta baru pertamanya kali keluar kampungnya sendiri dan langsung dibawa ke arah tempat yang lumayan jauh dari lingkungan rumah nya. Tetapi bila persoalan tugas benar-benar sudah mahir dari yang bernama membersihkan kemeja,piring,masak,ngepel dan yang lain sudah bisa disebutkan rapi deh,


Awalawalnya sih saya tak ada hati apaapa sama sang Elis ini (katakan saja begitu namanya lah). Namun seusai waktu jalan kira-kira dua bulan. Sang Elis ini tergabung di dalam rumah kami baru dilihat jika anak ini tengah kembali segersegernya dan anyar mao besar. Mahfum umurnya kala itu masih 16 tahunan serta kalaupun saya cermati tiap-tiap gajih yang di kasih ke ia terus di belikan semua ragam kebutuhan personal (kosmetik dan sebagainya). Dan lantaran ia sukai bersolek diri karenanya selesai dua bulan itulah telah mulai nampak lebih dewasa. Lebih bersih dibanding waktu pertamanya kali dating dari kampungnya di Ciamis. 


Pada satu hari (bila tak salah kala itu hari Sabtu) Saya pulang kerja 1/2 hari, menjadi waktu hingga sampai dalam rumah itu lebih kurang lebih kurang Jam 3.00 sore. Pada waktu saya masuk ke rupanya tidak ada nada yang menjawab jadi sayapun coba mencari orang rumah. Rupanya yang ada cuma hanya Elis saja yang lagi tidur di kamarnya yang tidak terkunci.


PERAWAN KAMPUNG MOLEK


Di waktu itu dia baru kali pertamanya saya memandang ia pada kondisi sedang tidur. Dengan gunakan daster pemberian dari istri saya. Pada waktu itu dasternyapun terkuak hingga sampai di atas pinggang.  Wowwow satu panorama yang cukup segeeerrr buat di rasakan jadi ketika itu timbullah fiktor (pikiran kotor) saya untuk coba meraba sisi yang terkuak itu.  Secara perlahan-lahan saya mendekati ia masih tertidur nyenyak di atas kasur gulung /palembang yang kami siapkan buatnya.


Lalu tanpa kesusahan apa saja saya sudah memulai menyeka/mengelus sisi kaki. Naik terus kebagian pahanya yang hitam manis itu dengan perlahan-lahan dan halus. Hingga sampai karena sangat asyiknya saya mengeluselus sisi itu secara tak sadar torpedo/junior saya dibalik celana mulai mengencang. Karena itu akal sehat saya sudah memulai raib lantaran rabaanrabaan tangan ini telah memulai merembet ke sisi toketnya yang baru saja mulai merekah


Memang.. sih saya sekedar meraba dari luarny saya tapikan banyak pembaca dapat mengayalkan begitu eloknya sisi dalamnya bila di mulai. Namun rabaarabaan itu saya setop karena sang Elis menggeliang di tidurnya yang mebuat saya terkejut serta langsung lari tinggalkan kamarnya. Sesaat saya keluar kamarnya Elis, istri,anak dan mertua saya ada habis makan Bakso bang kumis yang berada di seberang komplek kami.


Seusai momen hari itu saya terus coba cari peluang dalam kesempitan buat nikmati yang cantikindah dari sang Elis itu.  Sampai pada satu hari waktu saya mendatangkan uang sambilan dari satu diantara mitra kerja, saya coba membelikan ia busana tidur terusan. Cawet dan bh yang seluruh berwarna pink yang di balut Koran (agar istri gak syak wasangka gicu..loh..tujuannya). Didalamnya saya kasih sedikit catat yang bunyinya : 


di pakai..ya..Lis agar kamu kian senang di tempat ini dan gak boleh sampai diketahui sang ibu. Ternyata pemberian saya itu tidak tertolak dengan dia serta langsung ngucapin terima kasih..ya Pak.


Serta ternyata pancingan saya itu sukses, mengapa saya katakan sukses..???, sebab sang Elis ini ternyata lumayan sedikit kasih angin ke saya di mana ada peluang selalu bergaya genit

Post a Comment

Previous Post Next Post