BODYKU YANG SUPER DUPER SEXY DIPERKOSA DENGAN MERASAKAN SANGAT NIKMAT,Hasrat-Bispak70 Lebih dari tiga tahun saya bekerja jadi pembantu rumah tangga, majikanku ini populer kaya serta baik ditambah lagi ia merupakan kades dan ditakuti oleh penduduknya, majikanku ini yang memiliki nama Bapak Dimas, sepanjang bekerja di sini saya merasai sedap tidak nikmatnya jadi pembantu, dan momen waktu tinggal di sini saya pernah ditiduri.
Malam itu begitu panas sekali saya pengen tidur saja sulit lalu saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku serta saya ganti baju dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya baru saya dapat tertidur lelap. Yang membikin saya kebingungan pada saat itu saya malahan mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.
Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia mendaftarngiku serta merengkuhku tiada pakain dan telanjang keseluruhan, biarpun umurnya yang udah tua tetapi tubuhnya itu yang kekar seperti orang biasanya fitnes, beliau miliki tubuh yang kekar serta berotot.
Serta yang membuatku geli yakni buah terong yang menggantung elok di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Perlahan beliau dekatiku serta langsung meremas remas buah dadaku yang udah terbuka bebas.
Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian fakta, seperti tidak dalam mimpi. Bahkan juga saat bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak serta pelan-pelan terpelihara dari tidurku. Tapi begitu kagetnya saya saat ketahui apa yang sebetulnya berlangsung.
Rupanya apa yang saya rasakan barusan tidak sekedar mimpi. Di mukaku rupanya serius ada pribadi Pak Aris yang memegang badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak kerjakan? Saya menggerakkan badan Pak Aris kuat-kuat maka ia terjengkang ke belakang.
Selekasnya saya tutupi badanku yang rupanya pun hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Telah lama saya merendam gairahku kepadamu! Kembali Pak Aris coba memeluk badanku. Tetapi kembali saya menggerakkan badannya kuat-kuat ke belakang.
Pergi! Gertakku.Atau saya bakal teriak!Silakan teriak! Buang waktu saja kamu teriak. Sebab tak kan ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas serta keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung buat berlibur! Menjadi lebih baik kamu taati saja impianku!Pak Aris tersenyum sinis.
Saya makin ketakutan di saat Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari tempat tidur dan coba lari menjurus pintu dengan situasi telanjang. Tetapi naas! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.
Dengan cara cepat, dia membekukku dari belakang serta menjepitkan badanku menjurus dinding. Ke-2 tangannya mencekam kuat lenganku ke atas tembok, sementara itu ke-2 kakinya mengancing kakiku hingga saya sukar untuk bergerak.
Saya berusaha untuk meronta semaksimal mungkin. Akan tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris betul-betul lebih kuat dibanding tenagaku yang cuman seseorang wanita. Makin kuat saya meronta, kian kuat cengkaman Pak Aris di Badanku.
Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis dan mengemis terhadap Pak Aris. Tetapi sia-sia saja. Beliau tidak dengarkan perkataanku. Juga dengan liar Pak Aris menusukiku dengan ciuaman mautnya.
Lambat-laun tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya sudah tak dapat melakukan hal apapun kembali. Yang dapat saya melakukan sekedar pasrah serta ikuti peraturan mainnya Pak Aris.Pelan-pelan genggaman Pak Aris mulai mengendor.
Perbuatannya yang awalnya kasar mulai melunak serta beralih menjadi halus. Sampai saya akan masuk dalam bermainnya di saat secara halus Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.
Saat itu kakiku berasa lemas serta lesu. Saya tidak kuat kembali menyokong berat tubuhku sendiri, maka saya mulai terkulai. Tetapi dengan bergas, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, membawanya lalu membawaku ke atas dipan.
Sekejap terbayang di muka Pak Aris suatu senyuman kemenangan. Lantas secara lembut dia mulai melumat bibirku. Entahlah mengapa saya tidak mampu buat menampiknya. Sampai ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalasnya lumatannya itu.
Nach, demikian donk Lis! Jika berikut ini kan lebih nikmat! kata Pak Aris puas.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, kemungkinan lebih bagus saya mengikuti bapak dari mula barusan. Bahkan, udah lama pula saya tak mendapat sentuhan laki laki.
Kembali Pak Aris tersenyum suka.Trus, ngapain kamu barusan pakai coba berontak, Lis?"Barusan saya cuman terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok teganya bapak coba menyetubuhi saya.
Tetapi, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya menjadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai menjalar lewat leherku lalu turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku maka dari itu memunculkan kesan tertentu yang kian membuatku terasanya terbang ke angkasa.
Kecupan dan jilatan Pak Aris selalu bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku bikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Gak boleh siksa saya sesuai ini! rengekku.Pak Aris tak mempedulikan ucapanku.
Malahan dia malahan menyibakkan rumput-rumput liar yang menghambat pintu goa darbaku.Wah, Lis! Begitu indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang merebak. Oh, benar-benar memesona.
Laksana sekuntum mawar merah yang sedang merekah saat pagi hari. Tentu kamu menjaganya dengan bagus. Oh, Lis! Saya senang sekali dengan memiaw yang sesuai ini!Pelan-pelan Pak Aris menjulurkan lidahnya serta sapu permukaan klitorisku.
Berasa kasar, benar-benar. Namun nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya sudah tak tahan kembali. Saya terus mengemis pada Pak Aris. Tapi ia terus permainkan emosiku. Selanjutnya saya cari ide lain.
Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sekalian menginginkan buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Serta tak sulit untukku untuk mendapatkan buah terong sebesar itu. Secara lembut serta manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem terbuka.
Perlahan-lahan saya menuntun kont*lnya ke arah memiawku yang telah basah. Akan tetapi dengan nakal, Pak Aris cuma tempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.
Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa nikmat. Tidak pernah saya merasai yang sebagai berikut.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya telah gak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya sudah tidak dapat tahan diberlakukan sesuai itu.
Perlahan-lahan saya meningkatkan bokongku ke atas buat menyongsong kejantanan Pak Aris yang telah ngaceng. Selanjutnya saya mendesak bokong Pak Aris ke bawah agar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Cabuli,Narasi Asusila tiduri,Cerit ngentot Gagahi,Narasi Porno tiduri,Narasi Hot Cabuli,Gagahi Kenikmatan
Aaarrrghhh! saya menjerit kecil waktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Awalannya berasa bawa dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Aris memanglah besar serta panjang apabila dibanding dengan punya suamiku.
Tetapi sesudah buah terong itu terbenam sekejap dalam lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti menjadi rasa nikmat.Perlahan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.
Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Marilah, Lis!Goyangkan pula pan..tatmu! Ooohhh!Saya ikuti kata Pak Aris. Kucoba untuk mengikut irama serta beberapa gerakan nikmat yang telah dilakukan Pak Aris.
Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa sangat nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris terlihat demikian nikmati permainan kami.
Kusaksikan mukanya menengadah dengan mata terpejam, seakan menghayati sedotan dari vaginaku. Kadangkala dari bibirnya kedengar lenguhan dan desisan kepuasan.Aku juga nikmati sikatan-sodokan baik tangkai k*ntol Pak Aris.
Juga saya memegang badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan tidak ingin stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dada sektor Pak Aris yang dengan bulu halus nampak berkilau lantaran basah oleh keringat.
Saya tidak menduga, rupanya di umurnya yang capai 1/2 masa itu, Pak Aris masih miliki stamina yang sempurna. Sampai saya kerepotan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.
Sampai selanjutnya saya merasai ada suatu hal yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tak kuat kembali meredam suatu yang menekan keluar dalam rahimku.
Akan tetapi Pak Aris terus mengayunkan kont*lnya masuk keluar serta menusuk-nusuk goa darbaku. Dan sesaat selanjutnya, saya merasai tangkai k*ntol Pak Aris mulai nyut-nyutan dalam vaginaku.
Hingga kemudian.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun setelah itu jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya kelihatan terengah dan dilihat kecapean.
Oh, Pak Aris! Bapak nyata-nyata benar istimewa. Telah lama saya tak merasai nikmat seperti berikut. Terima kasih ya Pak! Saya merengkuh badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bagian Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga sampai ke pangkal pahanya. Secara halus juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, rupanya disetubuhi itu tak selama-lamanya tidak nikmat. Ini kali malah saya berharapnya kembali.